Tema Bulanan : “Gereja yang misioner dan transformasi sosial”
Tema Mingguan : “Ekologi dan Iman Kristen”
Bahan Alkitab : Kejadian 2 : 8 – 17 ; Roma 8 : 18 – 22
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Mungkin kita pernah mendengar berita
dari berbagai media bahwa di suatu tempat terjadi kekeringan dan
kekurangan air bersih, tapi dalam waktu yang sama di tempat lain ada
banjir dan tanah longsong, penurunan permukaan tanah sehingga permukaan
air laut lebih tinggi dari daratan; atau juga cuaca yang tidak duduk
lagi dalam putaran musim yang sebenarnya. Dan untuk hal ini sebagian
besar orang selalu tertuju pada soal perusakan hutan akibat ekploitasi
yant tidak terkendali; tapi sebenarnya ada yang jauh lebih besar yaitu
pertumbuhan jumlah penduduk dunia, polusi udara akibat gas buangan
indostri dan kendaraan bermotor
sehingga terjadilah penipisan ozon yang
mengakibatkan pemanasan global (global warming), yang kahirnya orang
sulut mendapatkan air bersih; dan untuk mendapatkan ari bersih banyak
orang membuat sumur bor, yang lama kelamaan mengakibatkan turunya
permukaan tanah, mengakibatkan air laut lebih tinggi dari daratan. Semua
ini harusnya menjadi perhatian bersama termasuk kita sebagai orang
kristen, sebab bila benar-benar kita membiarkan ekosistem (komunitas
alam) ini terganggu, maka sebenarnya kita sedang menuju pada kebinasaan.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kejadian 2 : 8 – 17 ini pada intinya
menceritakan penempatan manusia oleh Allah dalam taman Eden dan
pemberlakuan perintah Allah untuk manusia. Sementara itu, keindahan dan
keasrian taman Eden sebenarnya membuktikan bahwa Tuhan Allah menempatkan
manusia dalam kesempurnaan ciptaan-Nya. Dalam kemuliaan Allah yang amat
limpah yang ditandai dengan tersedianya aneka tumbuhan dan system
pengairan, memungkinkan manusia menikmati kebaikan-kebaikan kehidupan.
Akan tetapi, kehidupan yang Tuhan Allah
sediakan di taman Eden ternyata bukanlah kehidupan yang tanpa
perjuangan. Sebab ternyata bahwa perintah untuk bekerja bukan nanti
diberikan ketika manusia jatuh ke dalam dosa (Kej. 3), tetapi justru
sebelum dosa merasuki manusia. Dalam ayat 15 terlihat ada dua kata yang
bersifat “misi” yaitu “mengusahakan” dan “memelihara”. Di sini dapat
kita lihat bahwa kata “mengusahakan” berarti “mengolah/mengerjakan” atau
mungkin juga berarti penguasaan oleh manusia dan menklukkan segalah hal
yang dipercayakan oleh Allah (Kejadian 1:28) dan kata “memelihara”
berarti “menjaga”, “merawat” dan “melindungi” dari ancaman bahaya (
termasuk bahaya perusakan) atau dapat berarti “melestarikan”, yang
mungkin berhubungan dengan memelihara “tempat kudus Allah” atau “taman
Tuhan” (Yesaya 51 : 3). Ini berarti bahwa penempatan Allah atas manusia
dalam taman Eden adalah untuk melimpahkan wewenang Allah atas alam
ciptaan-Nya kepada manusia yaitu mengerjakan segala yang ada dalam taman
Eden untuk kehidupan manusia sekaligus melestarikan segala sesuatu agar
tercipta kesinambungan hidup dalam taman itu, tapi bukan berarti
peimpahan wewenang kepada manusia lalu Tuhan menanggalkan
pemeliharaany-Nya atas semua ciptaan-Nya, melainkan Allah memelihara
dengan kuasa-Nya dan manusia menjalankan kewajiban perkerjaannya sebagai
makhluk ciptaan.
Selanjutnya, khusus ayat 16 -17
sebenarnya menunjuk pada “perintah” dan “larangan” yang keduanya harus
ditaati. Sebab memang Tuhan Allah menciptakan manusia sesuai dengan
gambar(peta) dan rupa (teladan) Allah, tapi manusia tetap manusia dan
bukan Allah. Manusia adalah makhluk ciptaan dan Allah adalah sang
pencipta. Oleh karena itu perintah ini dapat disebut “perintah
pengujian”, karena sebagai makhluk ciptaan yang mulia, Allah menciptakan
manusia secara untuh dan lengkap, termasuk kelengkapan hati yang
memiliki keinginan untuk menikmati sesuatu. Di sinilah Allah memberi
perintah lengkap dengan “alat uji” (buah pengetahuan baik dan jahat)
untuk member takaran sampai sejauh mana ketaatan dan kesetiaan manusia
terhadap Tuhan Allah, sang pencipta.
Nah dalam hal ini bila kita akan
bertanya, mengapa demikian ? maka jawabannya hanya satu bahwa itulah
tanda kebesaran Allah dalam proses penciptaan alam semesta. Allah dalam
Yesus Kristus mengerjakan keselamatan manusia dan alam secara utuh. Jika
terjadi perusakan alam, maka alampun ikut mengeluh (Roma 8:22).
Sebaliknya bila terjadi pemulihan atas manusia, dengan demikian alampun
turut dipulihkan.
Makna dan Implikasi Firman
Dalam sebuah buku yang berjudul “Small
is Beautiful” yang ditulis oleh E.F.Shumacher mengangkat dua contoh
ancaman bagi kehidupan manusia yaitu :
- Bahan bakar fosil bukanlah buatan manusia, sehingga sekali dipakai maka akan habis dan hilang selama-lamanya. Oleh sebab itu bila manusia boros menggunakanya maka peradaban kehidupan manusiapun terancam punah.
- Alam yang hidup seperti plankton di laut, permukaan bumi yang hijau, udara yang bersih, dsb adalah modal yang terkandung di alam yang kini rusak oleh polusi udara. Jika hal ini dibiarkan semua makhluk bumipun mengalami ancaman kepunahan.
Kedua contoh ancaman di atas adalah
gambaran dan akibat dari rusaknya ekosistem sebagai bukti dari
ketidak-pedulian manusia terhadap upaya pengenalan akan relasi antara
manusia terhadap upaya pengenalan akan relasi antara manusia terhadap
upaya pengenalan akan relasi manusia dan alam serta lingkungannya
(ekologi). Nah kenyataan dari apa yang kita lihat di atas sebenarnya
bukanlah sesuatu yang baru; sebab issue tentang rusaknya lingkungan/alam
sekitar kita sudah hamper dua decade belakangan ini banyak kali di
bicarakan bahkan ada kelompok-kelompok pemerhati lingkungan yang dengan
gigih memperjuangkan agar kelestarian alam ini tetap terpelihara; tapi
memang adalam banyak kenyataan ada banyak juga orang yang serahkah yang
terus merenggut kelestarian alam ini hanya untuk satu tujuan yaitu
kekayaan peribadi. Lalu yang menjadi pergumulan iman kita sekarang itu
ialah dipihak manakah orang-orang beriman memposisikan diri ? Tentu kita
tidak mungkin hanya mendengar dan memandang dari jauh masalah ini tapi
minimal harus menyuarakan dan kemudian mengulurkan tangan untuk
bersama-sama mengatasi permasalahan ini. Oleh karena itu sagala hal yang
menggejala dalam perkembangan kehidupan dunia, maka itu harus dicermati
tidak hanya dengan rekayasa ilmu pengetahuan, tapi lebih besar dari
pada itu ialah iman. Sebab hanya iman yang dapat menyelami kebesaran
kuasa Allah di dalam ciptaan-Nya dan bila kita dapat menyelami kebesaran
Allah maka kita dapat mengerti sehingga dapa melakukan perintah Allah.
PERTANYAAN DISKUSI
- Ada ungkapan orang : “jahat tapi apa boleh buat “, khususnya dalam hal pengrusakan lingkungan. Apa tanggapan kita bila hal ini dihubungkan dengan kej. 1 : 15 – 17 ?
- Sebutkanlah hal-hal yang berhubungan dengan krisis ekologi di lingkungan sekitar kita.
- Sebagai gereja yang missioner, apa langkahg kita untuk mengatasi kerusakan lingkungan.
NAS PEMBIMBING : 1 Korintus 8 : 6
POKOK-POKOK DOA :
- Untuk kelestarian bumi dan keutuhan ciptaan.
- Untuk orang atau lembaga yang berjuang memelihara keutuhan ciptaan dan upaya pelestarian lingkungan.
- Untuk para korban bencana alam.
- Untuk pemerintah agar cepat dan tanggap mengantisipasi perusakan alam dan bencana alam.
- Untuk pelayanan diakonia kesehatan GMIM ( 5 Agustus Hari Kesehatan GMIM)
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN : HARI MINGGU BENTUK I
NYANYIAN YANG DIUSULKAN :
Panggilan beribadah NNBT. No.3
Ses.Nas Pembimbing NNBT.No.1
Ses.Pengakuan Dosa KJ.No.371
Ses.Berita Anugerah NNBT.No.9
Ses. Hukum Tuhan KJ.50a
Persembahan NNBT.No.13
Nyanyian Penutup KJ.No.291
ATRIBUT YANG DIGUNAKAN :
Warna dasar hijau dengan symbol salib dan perahu di atas gelombang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar