Syaloom! Selamat Datang di Situs GMIM Efrata Kolongan Tetempangan Wilayah Kalawat I
Syaloom...!Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas hikmatNya sehingga situs ini dapat dibuat meskipun baru sebatas blog. Namun kami akan tetap terus meng-update dan menyempurnakan dengan menambah content-content yang dibutuhkan sehingga situs ini boleh menjadi media Informasi dan Komunikasi antar anggota Jemaat GMIM Efrata Kolongan Tetempangan. Semoga dengan situs ini kita semua diberkati!

Senin, 05 Agustus 2013

MTPJ 4 -10 Agustus 2013

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifgK7au5GmbaVsc6jacnayG0Kp9DdGZZmDG2-GbUujoG-ucH73ZBYf1hG0D_BOh2hKtk2Dy-mMOO9JVVzIE1F00r_BN8a7Vzux335x1WffBorQvmP5HA8TKyOLWWPOIVUn1f5Se72Jagg/s1600/54lingkungan-hidup.jpg
Tema Bulanan : “Gereja yang misioner dan transformasi sosial”
Tema Mingguan : “Ekologi dan Iman Kristen”
Bahan Alkitab : Kejadian 2 : 8 – 17 ; Roma 8 : 18 – 22

ALASAN PEMILIHAN TEMA
Mungkin kita pernah mendengar berita dari berbagai media bahwa di suatu tempat terjadi kekeringan dan kekurangan air bersih, tapi dalam waktu yang sama di tempat lain ada banjir dan tanah longsong, penurunan permukaan tanah sehingga permukaan air laut lebih tinggi dari daratan; atau juga cuaca yang tidak duduk lagi dalam putaran musim yang sebenarnya. Dan untuk hal ini sebagian besar orang selalu tertuju pada soal perusakan hutan akibat ekploitasi yant tidak terkendali; tapi sebenarnya ada yang jauh lebih besar yaitu pertumbuhan jumlah penduduk dunia, polusi udara akibat gas buangan indostri dan kendaraan bermotor 
sehingga terjadilah penipisan ozon yang mengakibatkan pemanasan global (global warming), yang kahirnya orang sulut mendapatkan air bersih; dan untuk mendapatkan ari bersih banyak orang membuat sumur bor, yang lama kelamaan mengakibatkan turunya permukaan tanah, mengakibatkan air laut lebih tinggi dari daratan. Semua ini harusnya menjadi perhatian bersama termasuk kita sebagai orang kristen, sebab bila benar-benar kita membiarkan ekosistem (komunitas alam) ini terganggu, maka sebenarnya kita sedang menuju pada kebinasaan.


PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kejadian 2 : 8 – 17 ini pada intinya menceritakan penempatan manusia oleh Allah dalam taman Eden dan pemberlakuan perintah Allah untuk manusia. Sementara itu, keindahan dan keasrian taman Eden sebenarnya membuktikan bahwa Tuhan Allah menempatkan manusia dalam kesempurnaan ciptaan-Nya. Dalam kemuliaan Allah yang amat limpah yang ditandai dengan tersedianya aneka tumbuhan dan system pengairan, memungkinkan manusia menikmati kebaikan-kebaikan kehidupan.
Akan tetapi, kehidupan yang Tuhan Allah sediakan di taman Eden ternyata bukanlah kehidupan yang tanpa perjuangan. Sebab ternyata bahwa perintah untuk bekerja bukan nanti diberikan ketika manusia jatuh ke dalam dosa (Kej. 3), tetapi justru sebelum dosa merasuki manusia. Dalam ayat 15 terlihat ada dua kata yang bersifat “misi” yaitu “mengusahakan” dan “memelihara”. Di sini dapat kita lihat bahwa kata “mengusahakan” berarti “mengolah/mengerjakan” atau mungkin juga berarti penguasaan oleh manusia dan menklukkan segalah hal yang dipercayakan oleh Allah (Kejadian 1:28) dan kata “memelihara” berarti “menjaga”, “merawat” dan “melindungi” dari ancaman bahaya ( termasuk bahaya perusakan) atau dapat berarti “melestarikan”, yang mungkin berhubungan dengan memelihara “tempat kudus Allah” atau “taman Tuhan” (Yesaya 51 : 3). Ini berarti bahwa penempatan Allah atas manusia dalam taman Eden adalah untuk melimpahkan wewenang Allah atas alam ciptaan-Nya kepada manusia yaitu mengerjakan segala yang ada dalam taman Eden untuk kehidupan manusia sekaligus melestarikan segala sesuatu agar tercipta kesinambungan hidup dalam taman itu, tapi bukan berarti peimpahan wewenang kepada manusia lalu Tuhan menanggalkan pemeliharaany-Nya atas semua ciptaan-Nya, melainkan Allah memelihara dengan kuasa-Nya dan manusia menjalankan kewajiban perkerjaannya sebagai makhluk ciptaan.
Selanjutnya, khusus ayat 16 -17 sebenarnya menunjuk pada “perintah” dan “larangan” yang keduanya harus ditaati. Sebab memang Tuhan Allah menciptakan manusia sesuai dengan gambar(peta) dan rupa (teladan) Allah, tapi manusia tetap manusia dan bukan Allah. Manusia adalah makhluk ciptaan dan Allah adalah sang pencipta. Oleh karena itu perintah ini dapat disebut “perintah pengujian”, karena sebagai makhluk ciptaan yang mulia, Allah menciptakan manusia secara untuh dan lengkap, termasuk kelengkapan hati yang memiliki keinginan untuk menikmati sesuatu. Di sinilah Allah memberi perintah lengkap dengan “alat uji” (buah pengetahuan baik dan jahat) untuk member takaran sampai sejauh mana ketaatan dan kesetiaan manusia terhadap Tuhan Allah, sang pencipta.
Nah dalam hal ini bila kita akan bertanya, mengapa demikian ? maka jawabannya hanya satu bahwa itulah tanda kebesaran Allah dalam proses penciptaan alam semesta. Allah dalam Yesus Kristus mengerjakan keselamatan manusia dan alam secara utuh. Jika terjadi perusakan alam, maka alampun ikut mengeluh (Roma 8:22). Sebaliknya bila terjadi pemulihan atas manusia, dengan demikian alampun turut dipulihkan.

Makna dan Implikasi Firman
Dalam sebuah buku yang berjudul “Small is Beautiful” yang ditulis oleh E.F.Shumacher mengangkat dua contoh ancaman bagi kehidupan manusia yaitu :
  1. Bahan bakar fosil bukanlah buatan manusia, sehingga sekali dipakai maka akan habis dan hilang selama-lamanya. Oleh sebab itu bila manusia boros menggunakanya maka peradaban kehidupan manusiapun terancam punah.
  2. Alam yang hidup seperti plankton di laut, permukaan bumi yang hijau, udara yang bersih, dsb adalah modal yang terkandung di alam yang kini rusak oleh polusi udara. Jika hal ini dibiarkan semua makhluk bumipun mengalami ancaman kepunahan.
Kedua contoh ancaman di atas adalah gambaran dan akibat dari rusaknya ekosistem sebagai bukti dari ketidak-pedulian manusia terhadap upaya pengenalan akan relasi antara manusia terhadap upaya pengenalan akan relasi antara manusia terhadap upaya pengenalan akan relasi manusia dan alam serta lingkungannya (ekologi). Nah kenyataan dari apa yang kita lihat di atas sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru; sebab issue tentang rusaknya lingkungan/alam sekitar kita sudah hamper dua decade belakangan ini banyak kali di bicarakan bahkan ada kelompok-kelompok pemerhati lingkungan yang dengan gigih memperjuangkan agar kelestarian alam ini tetap terpelihara; tapi memang adalam banyak kenyataan ada banyak juga orang yang serahkah yang terus merenggut kelestarian alam ini hanya untuk satu tujuan yaitu kekayaan peribadi. Lalu yang menjadi pergumulan iman kita sekarang itu ialah dipihak manakah orang-orang beriman memposisikan diri ? Tentu kita tidak mungkin hanya mendengar dan memandang dari jauh masalah ini tapi minimal harus menyuarakan dan kemudian mengulurkan tangan untuk bersama-sama mengatasi permasalahan ini. Oleh karena itu sagala hal yang menggejala dalam perkembangan kehidupan dunia, maka itu harus dicermati tidak hanya dengan rekayasa ilmu pengetahuan, tapi lebih besar dari pada itu ialah iman. Sebab hanya iman yang dapat menyelami kebesaran kuasa Allah di dalam ciptaan-Nya dan bila kita dapat menyelami kebesaran Allah maka kita dapat mengerti sehingga dapa melakukan perintah Allah.

PERTANYAAN DISKUSI
  1. Ada ungkapan orang : “jahat tapi apa boleh buat “, khususnya dalam hal pengrusakan lingkungan. Apa tanggapan kita bila hal ini dihubungkan dengan kej. 1 : 15 – 17 ?
  2. Sebutkanlah hal-hal yang berhubungan dengan krisis ekologi di lingkungan sekitar kita.
  3. Sebagai gereja yang missioner, apa langkahg kita untuk mengatasi kerusakan lingkungan.

NAS PEMBIMBING : 1 Korintus 8 : 6
POKOK-POKOK DOA :
-          Untuk kelestarian bumi dan keutuhan ciptaan.
-          Untuk orang atau lembaga yang berjuang memelihara keutuhan ciptaan dan upaya pelestarian lingkungan.
-          Untuk para korban bencana alam.
-          Untuk pemerintah agar cepat dan tanggap mengantisipasi perusakan alam dan bencana alam.
-          Untuk pelayanan diakonia kesehatan GMIM ( 5 Agustus Hari Kesehatan GMIM)
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN : HARI MINGGU BENTUK I
NYANYIAN YANG DIUSULKAN :
Panggilan beribadah NNBT. No.3
Ses.Nas Pembimbing NNBT.No.1
Ses.Pengakuan Dosa KJ.No.371
Ses.Berita Anugerah NNBT.No.9
Ses. Hukum Tuhan KJ.50a
Persembahan NNBT.No.13
Nyanyian Penutup KJ.No.291

ATRIBUT YANG DIGUNAKAN :
Warna dasar hijau dengan symbol salib dan perahu di atas gelombang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar