Kerinduan serta impian jemaat di delapan kolom Kanisah Kolongan Tetempangan
jemaat GMIM SyaloomTetempangan Wilayah Kalawat I untuk menjadi jemaat mandiri
akhirnya terwujud. Hari Minggu (04/02/2007) Badan Pekerja Sinode (BPS) GMIM
lewat ibadah peresmian yang dipimpin Wakil Ketua BPS GMIM Bidang Teritorial,
Pdt JJ Plangiten STh, secara sah GMIM Efrata Kolongan Tetempangan menjadi
jemaat yang ke-842 di lingkungan GMIM.Pdt Plangiten dalam khotbahnya mengatakan, meskipun prosesnya agak lama namun impian pemekaran jemaat sudah terwujud dan hingga SK-nya keluar tidak mengeluarkan biaya sama sekali alias gratis. “Gratis ini bukan diberikan cuma-cuma, namun berat dipikul karena jemaat yang sudah mandiri tidak berpangku tangan karena usai diresmikan harus mengikuti semua ketentuan yang digariskan BPS. Seperti meningkatkan pelayanan, melakukan sentralisasi 35 persen dari pendapatan jemaat,” tandas Plangiten.
Demikian juga jemaat untuk mendukung para Pelsus dalam menjabarkan program yang akan disusun nanti. Sementara itu, Bupati Minahasa Utara yang diwakili Asisten II Ir Welly Kumentas mengatakan, Peresmian pemekaran Jemaat GMIM Efrata Kolongan Tetempangan menandakan perkembangan gereja di Kecamatan Kalawat mengalami kemajuan yang pesat.
Hal itu ditunjang dengan Kalawat ini merupakan wilayah pemukiman yang sangat pesat pertumbuhan dan perkembangannya.
“Saya mengharapkan, agar Jemaat GMIM Efrata ini untuk selalu membantu pemerintah Minut untuk melaksanakan dan membantu program pembangunan, khususnya revitalisasi pertanian,” kata Kumentas.
Usai peresmian dilanjutkan dengan pemilihan pimpinan Badan Pekerja Harian Jemaat Efrata. Dan berhasil terpilih sebagai Wakil Ketua Pnt Markus Padoma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar